Jumat, 19 November 2010

Prinsip Belajar

Seperti halnya kegiatan-kegiatan lain, ternyata belajar juga mempunyai prinsip-prinsip diantaranya belajar sebagai suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri ndividu yang diaktifkan oleh individu itu sendiri, belajar sebagai penemuan diri sendiri, belajar sebagai konsekuensi dari pengalaman, belajar sebagai proses kerja sama dan kolaborasi, belajar sebagai proses evolusi, belajar merupakan proses pemaksaan, belajar merupakan proses emosional dan intelektual, belajar bersifat indvidual dan unik.

Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri individu yang diaktifkan oleh individu itu sendiri. Artinya, belajar bukan melakukan apa yang dikatakan atau yang diperbuat oleh pengajar saja tetapi merupakan proses perubahan dalam diri pelajar sendiri untuk mau melakukan dengan kemauan sendiri apa yang dikehendaki olehnya.

Belajar adalah penemuan diri sendiri, hal ini mengandung arti belajar adalah proses penggalian ide-ide yang berhubungan dengan diri sendiri dan masyarakat sehingga pelajar dapat menentukan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai.

Belajar adalah konsekuensi dari pengalaman, seseorang menjadi bertanggung jawab ketika ia diserahi tanggung jawab. Ia dapat berdiri sendiri bila ia mempunyai pengalaman dan pernah berdiri sendiri. Untuk belajar yang efektif tidak cukup jika hanya memberikan informasi saja, tetapi kepada pelajar tesebut perlu diberikan pengalaman. Misalnya, diajari cara membuat kue, dengan resep yang telah tersedia kita belum tentu dapat membuat kue tersebut. Agar kita dapat membuat kue tersebut setidaknya kita harus pernah melihat dan mencoba membuatnya.

Belajar adalah proses kerja sama dan kolaborasi, pada hakikatnya manusia senang melakukan suatu hal-hal bersama-sama dan saling membantu. Dengan kerja sama, saling berinteraksi dan berdiskusi, disamping memperoleh pengalaman dari orang lain juga dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreasi individu.

Belajar adalah proses evolusi, bukan revolusi karena perubahan perilaku memerluakan waktu dan kesabaran, perubahan perilaku merupakan suatu proses belajar yang membutuhkan waktu lama karena memerlukan pemikiran-pemikiran dan pertimbangan orang lain, contoh-contoh, dan mungkin pengalaman sebelum menerima atau berperilaku baru. Untuk itu diperlukan kesabaran dan ketekunan.

Belajar merupakan suatu paksaan dan terkadang menjadi proses yang menyakitkan karena menghendaki perubahan kebiasaaan yang sangat menyenagkan dan sangat berharga bagi dirinya, bahkan mungkin harus melepasakn sesuatu yang menjadi jalan hidup atua pegangan hidupnya. Untuk itu dalam memperkenalkan hal-hal baru yang menghendaki seseorang berperilaku baru sebaiknya dilakukan tidak secara drastis dan radikal. Harus berhati-hati dan sedikit demi sedikit sehingga individu mau meninggalkan perilaku lama dengan senang hati, tidak menyakitkan hati, dan tidak menimbulkan frustasi. Misalnya pada panti rehabilitasi, para pecandu narkoba dipaksa untuk belajar menghentikan penggunaan obat-obat terlarang. Dengan kesabaran, sedikit demi sedikit kebiasaan tersebut dapat hilang. Contoh lain, anak nakal yang dimasukkan ke pesantren, awalnya mungkin dia merasa tertekan, tapi lama-lama akan terbiasa.

Belajar adalah proses emosional dan intelektual, jadi belajar dipengaruhi oleh keadaan individu atau pelajar secara keseluruhan. Belajar bukan hanya proses intelektual tetapi emosi juga turut menentukan. Oleh karena itu hasil belajar sangat ditentukan situasi psikologis individu pada saat belajar. Bila seseorang sedang dalam keadaan kalut, murung, frustasi, konflik, dan tidak puas, maka jangan dibawa ke dalam suatu proses belajar karena hasilnya tidak akan memuaskan.

Belajar bersifat individual dan unik, setiap orang mempunyai gaya belajar dan keunikan yang berbeda-beda dalam belajar. Untuk itu pengajar harus menyediakan media belajar yang bermacam-macam sehingga tiap individu dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan keunikan dan gaya masing-masing.=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar