Senin, 07 Juni 2010

Virus virus pada komputer dan cara penanganannya

Virus komputer adalah program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri. Tujuan pembuatannya untuk merusak sistem komputer. Virus merupakan program yang dapat menyamarkan dirinya menjadi file video, file audio, dokumen word, serta dapat menyamar dalam bentuk apapun untuk menipu pengguna komputer. Penyamaran tersebut bertujuan agar pengguna komputer tertarik untuk meng-click sehingga virus tersebut aktif. Virus akan menggandakan diri sebanyak-banyaknya di dalam komputer dan berbagai media, contohnya disket, flash disk, dll.
Beberapa ciri komputer yang terkena virus, yaitu:
• sistem operasi berjalan lambat sekali
• sering terjadi restart
• penggandaan folder
• dll
Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer dengan cara memuat program yang memaksa over process ke perangkat tertentu misalnya VGA, Memory bahkan Procesor (terutama pada sistem operasi , seperti sistem operasi berbasis keluarga Windows (Windows 95, Windows 98/98SE, Windows NT, Windows NT Server, Windows 2000, Windows 2000 Server, Windows 2003, Windows 2003 Server, Windows XP Home Edition, Windows XP Professional, Windows XP Service Pack 1, Windows XP Service Pack 2, Windows Vista Service Pack 1 ) bahkan GNU/Linux. Efek negatif virus komputer terutama adalah memperbanyak dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti CPU Real Time, penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistem operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU dengan versi kernel dibawah 1.4 (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard). 2% lagi menyerang sistim operasi lain seperti FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System. Virus yang ganas akan merusak hardware dan sejenisnya.


Virus komputer sendiri adalah sebuah istilah umum untuk menggambarkan segala jenis serangan terhadap komputer. Namun, bila dikategorikan dari cara kerjanya, virus komputer dapat dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut:
• Worm - Menduplikatkan dirinya sendiri pada harddisk. Ini membuat sumber daya komputer (Harddisk) menjadi penuh akan worm itu.
• Trojan - Mengambil data pada komputer yang telah terinfeksi dan mengirimkannya pada pembuat trojan itu sendiri.
• Hacking - merupakan serangan langsung dari hacker terhadap komputer pengguna yang mengakses laman internet tertentu, dengan atau tanpa program bantuan yang telah disisipkan di komputer pengguna.
• Backdoor - Hampir sama dengan trojan. Namun, Backdoor bisanya menyerupai file yang baik-baik saja. Misalnya game.
• Spyware - Virus yang memantau komputer yang terinfeksi.
• Rogue dan Ransomware - merupakan program yang meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, dan memberikan peringatan-peringatan palsu tentang adanya virus. Tujuannya adalah agar pengguna membeli dan mengaktivasi program antivirus palsu itu dan mendatangkan uang bagi pembuat virus rogue tersebut.
• Rootkit - Virus yang bekerja menyerupai kerja sistem komputer yang biasa saja.
• Polymorphic Virus Virus yang gemar beubah-ubah agar tidak dapat terdeteksi.
• Virus Telepon Seluler - merupakan virus yang khusus berjalan di telepon seluler, dan dapat menimbulkan berbagai macam efek, mulai dari merusak telepon seluler, mencuri data-data di dalam telepon seluler, sampai membuat panggilan-panggilan pengguna telepon selule diam-diam dan menghabiskan pulsa
Cara Mengatasi Virus Komputer
Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan perangkat lunak Antivirus. Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan menghapus virus komputer. Virus komputer ini dapat dihapus dengan basis data / database/ Signature-based detection, heurestik, atau peringkat dari program itu sendiri / Quantum. Digunakan oleh Norton.
Contoh antivirus yang bisa diandalkan dan menangkal virus adalah Kaspersky, Panda, Symantec, BitDefender, avast!, AVG, Avira AntiVir, Norton, Norman, McAfee, dan lain sebagainya.
Perangkat lunak antivirus
Antivirus adalah sebuah jenis perangkat lunak yang digunakan untuk mengamankan, mendeteksi, dan menghapus virus komputer dari sistem komputer. Antivirus disebut juga Virus Protection Software. Aplikasi ini dapat menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi dengan sebuah virus atau tidak. Umumnya, perangkat lunak ini berjalan di latar belakang (background) dan melakukan pemindaian terhadap semua berkas yang diakses (dibuka, dimodifikasi, atau ketika disimpan).
Antivirus - antivirus terbaru sekarang tidak hanya mendeteksi virus. Program antivirus sekarang juga telah dilengkapi dengan kemampuan untuk mendeteksi spyware, rootkits, dan malware - malware lainnya. Tidak hanya itu, antivirus sekarang dilengkapi firewall untuk melindungi komputer dari serangan hacker dan anti spam untuk mencegah masuknya email sampah dan/atau virus ke inbox pengguna.

Cara Kerja
Pada umumnya, cara kerja antivirus adalah:
• Pendeteksian dengan menggunakan basis data virus signature (virus signature database): Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang mencari tanda-tanda dari keberadaan dari virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya. Cara ini terbilang cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi virus-virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, tapi tidak dapat mendeteksi virus yang baru hingga basis data virus signature yang baru diinstalasikan ke dalam sistem. Basis data virus signature ini dapat diperoleh dari vendor antivirus dan umumnya dapat diperoleh secara gratis melalui download atau melalui berlangganan (subscription), dan/atau
• Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja: Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam Intrusion Detection System (IDS). Cara ini sering disebut juga sebagai Behavior-blocking detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah virus. Jika ada kelakuan perangkat lunak yang "tidak wajar" menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail yang berada di dalam address book tersebut (cara ini sering digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui e-mail), maka antivirus akan menghentikan proses yang dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Antivirus juga dapat mengisolasi kode-kode yang dicurigai sebagai virus hingga administrator menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keuntungan dari cara ini adalah antivirus dapat mendeteksi adanya virus-virus baru yang belum dikenali oleh basis data virus signature. Kekurangannya, jelas karena antivirus memantau cara kerja perangkat lunak secara keseluruhan (bukan memantau berkas), maka seringnya antivirus membuat alarm palsu atau "False Alarm" (jika konfigurasi antivirus terlalu "keras"), atau bahkan mengizinkan virus untuk berkembangbiak di dalam sistem (jika konfigurasi antivirus terlalu "lunak"), terjadi false positive. Beberapa produsen menyebut teknik ini sebagai heuristic scanning. Teknologi Heuristic Scanning ini telah berkembang begitu jauh hingga sekarang. Beberapa antivirus mengecek sebuah file dengan definisi biasa. Jika lolos dari deteksi biasa, maka file tersebut dijalankan di sebuah lingkungan virtual. Semua perubahan yang dilakukan file bersifat seperti virus, maka pengguna akan diperingatkan.
Jenis Antivirus Berdasarkan Pengguna
Antivirus berdasarkan penggunanya dibagi menjadi 2, yaitu Home User dan Network /Corporate User. Untuk home user, antivirus berjalan seperti biasa. Untuk versi jaringan (network), antivirus dapat melakukan scan di komputer - komputer client dan network drive. Selain itu, proses update komputer client dalam jaringan tidak harus langsung dari Internet. Komputer client dapat melakukan upate langsung dari server jaringan.

Minggu, 06 Juni 2010

101 Blogger tips

http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/06/05/101-blogger-tips/

5 Alasan Blogger menyembunyikan blog

Merahasiakan Blog - Sebagian Blogger lebih suka menyembunyikan blognya. Menyembunyikan bukan berarti hide, namun lebih pada merahasiakan. Sebegitu berharganya sebuah blog, hingga harus disembunyikan. Bukankah hasil tulisan itu layak disebarkan. Biarlah semua tau. Biar semua berkunjung, membaca, dan berkomentar. Dengan banyaknya social networking, group, bahkan iklan adword, publikasi sebuah blog baru menjadi sangat mudah. Mengapa upaya menyebar blog dianggap tabu. Adakah kecurangan yang mereka sembunyikan? Adakah ketidakpercayaan pada pengunjung...

Setelah bertanya pada blogger terkait, terdapat beberapa alasan mendasar.

1. Ketidakpercayaan
Pengunjung sebuah blog sangat heterogen. Mereka bisa datang dari belahan dunia manapun. Apalagi menggunakan bahasa asing. Apa yang akan dilakukan pengunjung tidak mungkin dilarang. Sialnya, para pengunjung blog Anda masih sedikit namun mereka nakal. Setiap adsense yang ada diklik berkali-kali. Akibatnya, adsense Anda dibanned. Hilang sudah harapan untuk dapet duit dari adsense.

2. Blog Abu-abu
Tidak semua blogger merupakan reporter handal. Dia mau liputan kemanapun, dan menyelidiki hingga tuntas sebuah kasus atau temuan tertentu. Kebanyakan mereka melakukan reportase ulang, lalu disajikan dengan sudut pandang yang berbeda. Karena banyak sekali blogger yang berproses dengan cara ini, maka wajar jika disebut sebagai publisher. Bukan reporter. Disebut abu-abu sebab tidak semua tulisan dan fotonya asli karya sendiri. Sudah bagus menyertakan sumbernya. Kebanyakan lebih suka tidak memuat sumber, bahkan mengganti sumbernya. Ini pencurian, tidak nyaman untuk dihidupi.

3. Newbie (Pendatang baru)
Malu, minder, dan masih banyak yang harus diperbaiki. Biasanya, tulisan dan fotonya masih compang-camping. Tidak rapi. Si Blogger berharap, kalau sudah rapi dan kontennya sudah ribuan, dia akan menyebarkannya secara gila-gilaan.

4. Proyek pribadi
Ini biasanya terjadi pada sekumpulan blogger. Awalnya mereka bergerak bersama-sama. saat proses berjalan, ternyata blog temannya punya lebih banyak visitor. Si Blogger tak mau kalah. Diam-diam ia membuat blog baru dengan meniru blog temannya yang sukses. Sudah pasti, jangan sampai temannya tau. Pertama, malu kalau ketahuan mengadopsi. Kedua, kalaupun sukses juga malu untuk mengakui.

5. Fokus pada pengunjung dari Luar negeri
Pernah terjadi, sebuah klik pada google adsense menghasilkan $4 dalam sekali klik. Ternyata klik tersebut asalnya dari Australia. Begitu berharganya sebuah klik, membuat beberapa blogger berpikiran efektif. Mereka lebih suka pengunjung dari luar negeri. Disamping nilai klik adsense nya tinggi, biasanya, mereka lebih menghormati karya orang lain. Nggak suka nyungkil content, apalagi merusaknya. Padahal belum tentu semua orang luar negeri punya motivasi yang baik.